
KUALA LUMPUR (Arrahmah.com)
- Myanmar telah menolak tawaran oleh Asosiasi Bangsa-bangsa Asia
Tenggara (ASEAN) untuk membuka perundingan yang bertujuan memadamkan
kekerasan mematikan di sana, menurut kepala ASEAN seperti yang dilansir Al Jazeera.
Surin Pitsuwan mengatakan pada Selasa (30/10/2012) ia mengusulkan
rencana perundingan tripartit antara ASEAN, PBB dan pemerintah Myanmar
untuk mencegah kekerasan memiliki dampak lebih luas bagi kawasan.
Namun dia mengatakan pemerintah Myanmar menolak tawarannya untuk
membahas pertumpahan darah di negara bagian Rakhine yang telah
menyebabkan sedikitnya 180 Muslim meninggal dunia, menurut laporan PBB.
"Myanmar yakin itu adalah masalah internal mereka, namun masalah
internal Anda bisa menjadi milik kami di hari berikutnya jika Anda tidak
berhati-hati," lanjut Surin,
Sekretaris Jenderal ASEAN setelah menyampaikan pidato di sebuah forum di ibukota Malaysia, Kuala Lumpur.
Menurut laporan resmi, serangan terbaru oleh ekstrimis Budha Rakhine
telah mengakibatkan 88 Muslim gugur dan ribuan rumah dibakar serta
puluhan ribu Muslim Rohingya harus mengungsi dan tinggal di kamp-kamp
yang penuh sesak.
Kelompok-kelompok HAM khawatir angka korban sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.
Sebagian besar dari mereka yang mengungsi telah kehilangan rumah
mereka karena dibakar oleh ekstrimis Budha yang meluncurkan kampanye
pembersihan etnis. (haninmazaya/arrahmah.com)